Selasa, 17 Januari 2017

SHASHA YANG TRAUMA DAN TIDAK MENGENAL UANG



Saya masih ingat... 

Waktu dulu berkesempatan mengajar seorang murid... Shasha namanya.

Saya baru datang dia sudah bersembunyi di kolong tempat tidur. Tidak mau melihat saya. Apalagi bertemu dan belajar bersama saya. Dia menjerit-jerit histeris seperti melihat hantu. Saya yang baru pertama kali berhadapan dengan kondisi seperti ini, dibuat terpana olehnya.

I dont know what to do. Just wait and see.

Lalu setelah setengah jam semuanya reda...

Ibunya menjelaskan pada saya kalau anak ini trauma pada gurunya di sekolah yang lama. Gurunya itu sering mengatakan dia bodoh karena tidak bisa mengerjakan soal di papan tulis, sehingga ia merasa dipermalukan di depan teman-temannya.

Pada waktu itu ia menjadi rutin terapi ke psikolog. Pada proses pembelajaran dengan saya, anak ini juga tidak terlalu berkembang, seperti ada blok yang menghalangi kemampuannya untuk belajar.

Saya tidak lama membimbingnya, hanya 1 semester. Tetapi setidaknya pada saat letting go dia sudah mau tersenyum dan bercerita kepada saya tentang aktivitasnya di sekolah. Juga tentang teman-temannya di sekolah yang selalu mengejek namanya dengan "saus sambal", padahal arti nama sebenarnya sangat bagus.

Pada satu kesempatan... 

Kami sempat pergi ke carrefour bersama untuk belajar berbelanja. Saya memperkenalkannya pada transaksi jual beli sederhana. Rupanya selama ini dia tidak pernah melakukan transaksi pembelian sama sekali. Ibunya sangat membatasi kontak dengan uang karena berpikir tidak mau anaknya jadi doyan jajan (tapi kalau kelas 5 SD tidak mengerti uang sama sekali repot juga ya...).

Begitulah ceritanya...

Hari itu dia tersenyum memamerkan hasil belanjaannya pada ibunya. Senyum manisnya mengembang meskipun ia terlihat sangat kerepotan mengecek jumlah kembalian. Mudah-mudahan kondisinya sekarang sudah jauh lebih baik.

The best for you, Sha...


* Shasha bukanlah nama sebenarnya.

1 komentar:

  1. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
    Silakan tinggalkan komentar!
    Saya dengan senang hati akan membalasnya.

    BalasHapus