Minggu, 22 Januari 2017

JELAJAH JAKARTA NAIK KERETA ALA BACKPACKER






Image may contain: 2 people, people smiling, shoes, train and indoor
Hallo sobat blogger!

Perjalanan saya dan keluarga kecil di hari minggu ini mengusung 3 agenda: 
  • Emaknya pingin ikutan Kopdar Grup Backpacker di Kota Tua 
  • Anaknya pingin jalan-jalan naik kereta 
  • Bapaknya mau survey lokasi di Jatinegara

Yang jelas akan banyak manfaatnya buat balita 2,5 tahun saya yang mungil itu. Hitung-hitung ini adalah ajang belajar buat dia. Saya memang tidak memasukannya ke playgroup, tetapi saya sangat mengoptimalkan setiap kegiatan yang kami jalani supaya ada nilai pembelajarannya.

Di perjalanan, saya bisa mengenalkannya pada aneka macam alat transportasi dari delman sampai truk kontainer. Dia juga bisa melihat aneka tempat umum dari sekolah sampai stasiun. Dan masih banyak lagi. Saya kira itu akan lebih efektif dari pada hanya mengenalkannya lewat gambar-gambar. Dan yang pasti... she can enjoy the journey! Jadi enggak gampang tantrum seperti kurang piknik. Khikhikhi...

Berhubung sebelumnya saya menemani si bocah begadang sampai pagi dan baru tidur jam 7 pagi, akhirnya kita semua bangun kesorean. Ya, karena jadwal tidurnya bocah saya emang random. Sebenarnya sudah terlalu sore kita start. But it's okay... nothing to lose.

Brangkaattt!!!

Dari rumah, kita naik motor seperti biasa, sampai Stasiun Jurang Mangu. Di Jurang Mangu, si Revo butut diparkir cantik. Habis itu cek saldo e-ticket, lumayanlah ada saldo 16rb, masih bisa sekali jalan sampai Stasiun Kota.

Kereta kita pun datang, tujuan Tanah-Abang. Yeaayyy!!! Tidak terlalu padat. Hanya beberapa orang saja yang berdiri. Saya sih, alhamdulillah, selalu dikasih duduk sama penumpang lain, karena kan bawa si bocah yang masih balita 2.5 tahun. 

Hari minggu sore kereta relatif kosong

Kursi prioritas untuk ibu hamil, ibu membawa balita, lansia, dan penyandang disabilitas. Tersedia di setiap ujung gerbong.

Rute commuterline yang kita ambil rencananya seperti ini: Jurang Mangu - Tanah Abang -Duri - Kampung Bandan - Kota. Dengan harga tiket keseluruhan cuma 4rb rupiah saja. Berangkat dari Jurang Mangu jam 4.30 sore, sampai Kota jam 7.20 malam... Keretanya sih cepat, yang lama itu nunggu transit di Tanah Abang, Duri, dan Kampung Bandan. 

Hehehe... karena kemalaman sampainya... engga jadi kopdar deh...

Suasana di depan Stasiun Kota pada minggu malam... ramai...

Untuk urusan kopdar sepertinya saya sudah ketinggalan rombongan. Hehehe... tapi biarlah, kan masih ada 2 agenda lagi, urusan jalan-jalan si bocah dan urusan survey ayahnya.

Berhubung sudah laper berat, kita langsung merapat ke tukang nasgor n batagor di pinggiran stasiun Kota. Enggak terlalu spesial sih rasanya, standar aja. Tapi buat yang lagi laper berat kayak kita, yaaa... spesial banget! Lagian kalo jalan-jalan begini, ya cuma nasgor yang akrab sama lidah si bocah.

Selesai makan, saya pun kembali masuk stasiun Kota. Sementara ayahnya si bocah mengisi ulang saldo e-ticket, saya pun ber-selfie ria untuk mengabadikan gambar Stasiun Kota.

Arsitektur stasiun Kota kelihatannya seperti arsitektur zaman Belanda dulu. Bangunannya tinggi dengan tembok-tembok yang tebal. Khas bangunan kolonial. Kalau hanya melihat bangunannya saja, saya serasa melenggang ke masa silam. Tetapi kalau melihat aktivitas orang-orangnya, barulah saya tersadar bahwa ini sudah zaman internet.

Ahaii... inilah beberapa hasil jepretan amatir android saya yang tidak terlalu canggih. Tapi lumayanlah... dari pada tidak ada kenang-kenangan sama sekali.

Foto-foto mengabadikan Stasiun Kota

Ini di depan loket, ada beberapa mesin e-tiket yang bisa dioperasikan secara mandiri

Si bocah ogah difoto, maunya turun lari-lari, soalnya luas...

Setelah puas berfoto-foto di stasiun Beos alias Stasiun Jakarta Kota yang sangat legendaris dan bersejarah itu, perjalanan pun dilanjutkan menuju Stasiun Jatinegara.

Bye..bye... Beos! I can't forget the classic view of you!

Bye... bye... kita mau lanjut ke Jatinegara!

Perjalanan kereta ke stasiun Jatinegara cukup lancar. Hari sudah gelap diluar. Alhamdulillah si bocah anteng dan tidak rewel. Kelihatannya dia cukup menikmati perjalanan.

Tiba di Stasiun Jatinegara... Woooww!!!

Stasiun yang juga legendaris dan bersejarah ini rupanya berdandan. Cantik sekali dengan bunga-bunga hias dalam potnya di sepanjang peron. Duduk di kursi antiknya berasa kayak lagi syuting film tahun 40-an. Hehehe... Suasananya klasik beneeer. Banyak toko/restoran yang menjual makanan juga. Tatanannya rapi. Stasiun ini juga dilewati oleh kereta-kereta yang dari/menuju ke timur. Waaahh... jadi pingin ke Jogja atau kemana pun di jawa naik kereta...

Cieee... saking klasik dan romantisnya ini stasiun... si bocah aja sampe galau gitu...

Deretan toko makanan dan restoran. Rapi dan bersih.

Si bocah dan ayahnya sempat jajan Roti 'O di Stasiun Jatinegara, sebelum akhirnya naik kereta terakhir menuju Stasiun Manggarai. Lanjut ke Tanah Abang menuju Jurang Mangu. Sampai di Jurang Mangu jam 10.30 malam. Fiuuuhh...

Finally...

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan bajet yang tidak sampai 100rb sekali trip (itu sudah termasuk bensin, tiket kereta PP, makan nasgor, batagor, Roti 'O, minum, dan parkir motor di stasiun)... we get the quality time and much experience.

Visit Jakarta and try the public transportation! 

Enjoy your trip!

2 komentar:

  1. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
    Silakan tinggalkan komentar.

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah berkunjung mas ferliandra.

    BalasHapus