Kamis, 19 Januari 2017

ANAKKU SUSAH MAKAN





Tadinya... 

Aku pikir anakku... 

Makan paginya bubur
Makan siang dan sorenya nasi plus sup ikan 
Selingannya baru mungkin kue/bubur kacang hijau/buah/susu
Tertib 
Ideal
Lazim
Pas dengan teori!


Kenyataannya... 

Pagi dia minum susu kotak plus apel/pisang/buah apapun yang dia jumpai di kulkas atau meja makan (yang kalo neneknya tau bisa histeris, Dovaa.. yah pagi2 minum susu ama buah, mencret dah tu bocah!). Dan itu adalah hasil perburuannya sendiri di seantero rumah. 

Siangnya makan roti/ nasi putih tok/ kue putu/kue pukis.

Sorenya makan mie goreng/pangsit kuah/otak-otak ikan/somay ayam/telur rebus bulet.

Selingannya mungkin wortel rebus atau biskuit.

Makan paginya bisa jam 10 atau 11. Makan siangnya bisa jam 2 siang. Makan sorenya bisa jam 7 malam.

Sangat jauh dari bayangan...

Siapa yang menduga selera makan anakku random begitu. Dibilang tidak mau makan tidak juga. Dibilang doyan makan tidak juga.

Akhirnya...

Setelah sekian lama tenggelam dalam kegalauan, akhirnya sekarang aku ikhlaskan Dova dengan style makannya sendiri, dari pada dia tidak makan sama sekali.

Aku harus mengingat kembali bahwa:

Sumber karbohidrat bukan cuma nasi, jadi aku toleransi pilihannya pada mie/makaroni/tepung-tepungan. 

Ikan/ayam tidak hanya bisa dicemplungkan dalam sup, tapi juga bisa dicampur tepung jadi somay atau otak-otak. 

Camilan itu tidak harus kue/buah, tapi bisa juga wortel rebus atau telur rebus dicamil, digadoin sama dova. 

Aku juga mengalah bahwa menu sarapan tidak harus bubur, tapi juga bisa pisang atau pepaya buat sarapan. 

Baiklah

Dari pada dia ikuti aturan makan yang aku buat, malah tidak makan sama sekali.

Walhasil...

Tiap ke posyandu cempaka, BB Dova selalu 'aman'. Gemuk ya enggak, kurus banget ya enggak. Prinsipku, asal enggak BGM aja cukuplah. Toh emak bapaknya juga enggak gemuk-gemuk amat. 

Yang penting dia masih bisa nyanyi twinkle twinkle atau tik tik bunyi hujan dan belasan lagu bocah lainnya, ngitung 1 sampe 10 atau nyebutin seisi peternakan plus terjemahannya, dan alif-batasa sambil lompat-lompat jungkir balik tiap hari. Dan yang penting lagi, enggak gampang sakit. Cukuplah itu buat aku. Syukur alhamdulillah.

Walaupun anakku tidak terlalu doyan makan. Walaupun sekalinya makan porsinya kecil. Walaupun jam makannya terserah dia, kalo dia berasa lapar baru makan. Walopun menunya random suka-suka dia.

Biarlah...

Yang penting sehat kau, Nak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar