Kamis, 19 Januari 2017

PEMIMPIN VERSI SAYA





Pilih mana?

Belakangan ini banyak orang yang mengajukan pertanyaan: lebih baik mana, pemimpin muslim tapi korupsi atau pemimpin non muslim tapi jujur?

Setiap warga negara Indonesia berhak menjawab pertanyaan itu sesuai dengan kriteria pemimpin yang mereka butuhkan dan mendasarkan pemikiran tentang kriteria tersebut pada nilai-nilai yang mereka anut. 

Setiap orang mungkin memiliki jawaban berbeda, tetapi sedikit perbedaan justru akan memperkaya Indonesia.

Saya pribadi...

Saya pribadi ketika diajukan pertanyaan seperti itu, akan bertanya kembali: 

  • Apakah di Indonesia ini benar-benar hanya ada 2 opsi tersisa? 
  • Apakah tidak ada opsi lain? 
  • Apakah semua muslim korupsi? 
  • Apakah semua non muslim jujur?
  • Apakah tidak ada muslim yang jujur? 
  • Apakah tidak ada non muslim yang korupsi? 

Logika sederhana. 

Tapi harus jelas dulu jawabannya. 

Jangan sampai pemikiran saya terpatok hanya pada 2 opsi itu seolah-olah di Indonesia sekarang ini benar-benar tidak ada opsi lain.

Setiap muslim diajarkan untuk jujur 

Jika dalam perjalanan kehidupan seorang muslim tergelincir melakukan kesalahan, tentu bukan salah agamanya. Yang bersangkutan secara pribadilah yang bersalah dan harus mempertangggungjawabkan perbuatannya, baik di hadapan hukum maupun di hadapan Allah. Begitu pula jika seorang pemimpin muslim terbukti korupsi, maka tentu saja dia harus menanggung segala konsekuensinya. 

Saya tentu marah dan kecewa kepada pemimpin semacam itu. Tetapi bukan berarti kesalahan satu, dua, atau beberapa orang kemudian dapat membenarkan saya untuk menganggap bahwa semua muslim pasti korupsi, atau semua muslim pasti tidak jujur. Tentu tidak demikian.

Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan... 

Ada siang untuk bekerja, ada malam untuk beristirahat. Ada penyakit, ada obatnya. Ada kesulitan, ada kemudahan. Ada permasalahan, ada solusi. Dan saya yakin, ketika Allah menciptakan suatu negeri, pasti ada pemimpinnya, yang akan membawa kesejahteraan kepada rakyat di negeri tersebut. 

Walaupun insan-insan yang diberi kelebihan oleh Allah ini mungkin jumlahnya tidak sebanyak orang-orang biasa, tapi pasti ada. Walaupun mungkin limited edition, tapi pasti ada. Nah, masalahnya apakah orang-orang seperti ini diberi kesempatan untuk tampil memimpin negara?

This is my answer!

Jadi kembali ke pertanyaan di atas, lebih baik mana, pemimpin muslim tapi korupsi atau pemimpin non muslim tapi jujur? Jawaban saya adalah: dua-duanya bukan kriteria saya. Tentu saja kriteria pemimpin yang saya butuhkan adalah pemimpin muslim yang jujur. 

Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan bagi pemimpin yang demikian.

 Amin.

1 komentar:

  1. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
    Silakan meninggalkan komentar.

    BalasHapus